Langsung ke konten utama

Sing Penting YAKIN...! (Motipasi)


Hari ini mau menjelang weekend kebetulan ada panggilan jiwa (eee... buset) pastinya gw bukan lagi mau ritual babi ngepet dan sebagainya wkwkwkwk.... tapi kebetulan ada waktu mau posting konten terkait judul di atas 😂

Tulisan ini berasal dari postingan rekan linkedin Pak Aukaria Rahman, mohon ijin share di blog saya yah Pak dan ada beberapa modifikasi 😁

Sebut saja namanya dia Ujang.

Ujang ceritanya lagi belajar mau jadi pemancing handal dan kebetulan dia hendak mau memancing (bukan mancing keributan yak wkwkwk...).

Dia telah membawa joran dan umpan untuk memancing. Targetnya adalah ikan lele bukan janda sebelah rumah.

Ujang membeli umpan roti kering. Pergilah Ujang ke parit terdekat. Dia tidak mau jauh-jauh, agar tidak keluar ongkos karena gajian masih lama.

Sejak pagi Ujang sudah memasang joran pancingnya pada parit tersebut dengan harapan mendapatkan janda eh ikan lele.

Hingga petang, ikan lele tak juga didapatkan. Hingga rekan Ujang sebut aja Badrun datang menghampiri.

"Ujang semangat, ini hanya masalah waktu hingga engkau akan mendapatkan ikan tersebut. Berpikirlah positif, mungkin belum rejekimu hari ini" Kata Badrun.

"Coba lagi esok hari. Bersyukur, engkau masih memiliki banyak joran dan bisa mendapatkan umpan. Masih banyak orang lain yang bahkan tidak bisa memiliki joran dan umpan sepertimu Ujang..." Badrun menambahkan.

Hingga Ujang akhirnya mengulang hal yang sama setiap hari, begitu juga Badrun selalu memberikan dukungan serta motivasi pada Ujang.

Setelah sekian abad, Ujang dan Badrun tetap melakukan hal yang sama setiap hari, hingga sampai saat itu lewatlah Arifin.

Arifin bertanya kepada Ujang "Jang lagi ngapain lo?"

"Mancing lele" Jawab Ujang.

"Lo pake umpan apa?" Tanya lagi Arifin.

"Roti kering" balas Ujang.

Arifin tersenyum dan berkata "Tempat mancing lo salah, pergi lo kesana. Disana banyak lele dan ganti umpan lo. Lele gak makan roti kering"

Tapi kata motipator Mario Badrun ini hanyalah masalah waktu, gw cuman perlu menunggu" timpal Ujang.

Arifin membalas "sampe jaman firaun naik roket lo gak akan dapet disini Jang karena disini gak ada lele wkwkwkwk..."

Walhasil Ujang pindah tempat dan mengubah umpan pancingnya dan mendapatkan ikan lele yang menjadi targetnya.

Bayangkan jika Ujang hanya mendapatkan motivasi tanpa melihat kesalahannya.

Ujang hanya akan mendapatkan dorongan semangat yang sia-sia.

Kadang kita perlu orang seperti Arifin yang dapat memberikan saran, bukan sekedar motivasi.

Tapi kadang ada juga yang butuh orang seperti Badrun, mungkin 😬


*) Jika ada kesamaan nama, tempat, dan janda sebelah rumah, itu hanyalah kebetulan belaka dan cerita ini hanyalah fiksi.

Postingan populer dari blog ini

GENSET EH MINDSET...

Gue gak lagi promosiin genset dagangan orang atau genset gue sendiri yak, gue cuman lagi mau buat kata - kata mutiara biar di kata gue kayak motipator wkwkwkwk. Kata - kata nya begini, Kita hanya bisa menunjukkan tangga sukses kepada seseorang, tetapi hanya ia sendiri yang harus mendaki tangga tersebut. Jangan pernah mencoba mendorong atau menarik orang menaiki tangga sukses yang tidak ingin ia naiki. Ibarat seekor kuda yang sedang haus, kita hanya bisa menuntun kuda itu ke kolam air, tapi kita tidak bisa memaksa kuda itu untuk minum air di kolam tersebut. Lalu, bagaimana kalau ada rekan atau saudara yang punya masalah? apakah kita tidak boleh menolongnya? Kita hanya bisa menolong orang yang bersedia menolong dirinya sendiri. Saat ia belum siap berubah, maka kita tidak bisa membantunya. Beri ia kesempatan untuk menikmati penderitaannya hingga puas. Mungkin ia merasa bahagia dengan penderitaannya.

Shop Floor Management

Buku "New Shop Floor Management" karya Kiyoshi Suzaki merupakan salah satu bacaan penting bagi para praktisi manajemen yang ingin meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional di perusahaan. Dalam buku ini, Suzaki menguraikan berbagai prinsip dan metode untuk mengelola lantai produksi secara optimal. Artikel ini akan mengupas beberapa konsep utama yang dibahas dalam buku ini. Masaaki Imai, seorang penulis manajemen Jepang, memperkenalkan konsep "genba kaizen" kepada dunia barat. Genba kaizen menekankan pentingnya pergi ke tempat kejadian (genba) ketika masalah muncul, dan memeriksa hal-hal yang relevan (genbutsu) di lokasi tersebut. Dengan kata lain, "melihat langsung masalah di lapangan = percaya". Pendekatan ini mengajarkan bahwa solusi terbaik sering kali ditemukan di tempat di mana masalah itu terjadi, bukan hanya dari analisis data di atas kertas. Masalah Berada di Lapangan, Bukan di Atas Meja (Kertas) Suzaki mengadopsi konsep ini dalam "New