Komentar Gue Tentang Kutipan Jack Ma: “Ketika kamu miskin, belum sukses, semua kata-kata bijakmu terdengar seperti kentut. Tapi ketika kamu kaya dan sukses, kentutmu terdengar sangat bijak dan menginspirasi.”
Elo pernah denger kutipan dari Jack Ma yang bilang, “Ketika kamu miskin, belum sukses, semua kata-kata bijakmu terdengar seperti kentut. Tapi ketika kamu kaya dan sukses, kentutmu terdengar sangat bijak dan menginspirasi”? Well, kalau elo baru pertama kali denger, gue yakin elo lagi ketawa sambil mikir, "Kok relatable banget ya?".
Jack Ma itu emang orangnya nggak basa-basi, blak-blakan, dan straight to the point. Maksudnya jelas banget, dunia ini seringnya menilai kita bukan dari apa yang kita katakan, tapi dari apa yang kita punya. Pas elo belum sukses, apapun yang keluar dari mulut elo tuh kayak kentut di tempat umum nggak ada yang peduli, malah bisa bikin orang ilfeel. Tapi kalau elo udah jadi orang kaya, terkenal, tiba-tiba semua yang elo katakan jadi inspirasi. Kentut elo pun berubah jadi golden words. Gokil kan wkwkwk?
Realita Pahit, Bro!
Ya, hidup emang gitu. Dunia itu kejam, bro. Elo bisa punya nasihat paling brilian, elo bisa punya ide yang keren abis, tapi kalau dompet elo masih sekarat dan jabatan elo kopral jono, kemungkinan besar orang bakal ngedengerin elo kayak lagi denger suara AC rusak: bising, nggak penting, terus diabaikan. Ngaku deh, pasti elo juga pernah ngalamin ini wkwkwk...
Misalnya gini, elo lagi sharing sama temen-temen elo tentang betapa pentingnya investasi di usia muda, biar nanti pas tua nggak sengsara. Eh, tiba-tiba temen elo ada yang nyeletuk, "Bro... bro..., elo aja masih utang di warteg, ngomongin investasi!" Seketika, lo langsung jadi meme hidup. Bener, kan wkwkwk...
Tapi coba sekarang bayangin kalau yang ngomong hal yang sama itu, misalnya, Elon Musk. Elo nggak bakal nyela kan? Malah mungkin elo langsung buka aplikasi trading saham atau kripto. Kenapa? Ya karena dia kaya dan sukses, bro! Apa pun yang keluar dari mulutnya jadi dianggap wisdom. Padahal, nggak beda jauh sama yang elo bilang. Bahkan kalau dia ngomong sesuatu yang absurd, kayak mau kolonisasi Mars, orang-orang masih serius ngerespon, "Wow, visioner banget, kentutnya wangi wkwkwk,,,"
Kentut VS Petuah Sukses: Kenapa Bisa Gini?
Sederhananya, dunia punya bias. Iya, bias banget sama status sosial. Kalo elo kaya, terkenal, apapun yang elo katakan bakal terdengar lebih berat, lebih deep, dan orang bakal lebih memperhatikannya. Itulah kenapa kalau elo ngasih petuah bijak pas elo masih “numpang hidup”, orang bakal nganggepnya kayak kentut. Tapi begitu elo punya harta segunung, ngomong sesimpel, “Tidur yang cukup itu penting atau kita harus berbuat baik sesama alien eh manusia,” bakal dianggap sebijak pesan dari seorang Zen master wkwkwk...
Makanya, elo liat nggak, banyak orang yang tiba-tiba jadi motivational speaker begitu mereka jadi kaya? Padahal, mungkin dulu pas miskin ngomong hal yang sama, nggak ada yang peduli. Ini bukan cuma soal apa yang elo katakan, tapi lebih soal siapa yang ngomong. Dunia cenderung ngerespek orang yang punya prestasi dan harta, meskipun kata-kata mereka sebenarnya nggak jauh beda sama yang elo omongin di grup WA keluarga walaupun gak di denger wkwkwk...
Jangan Minder, Bro! Semua Berproses
Tapi jangan langsung kecil hati, bro! Bukan berarti elo harus jadi miliuner dulu baru bisa bijak. Kalau elo punya sesuatu yang berharga untuk dibagikan, ya share aja. Mungkin orang nggak langsung ngedengerin sekarang, tapi elo nggak pernah tau siapa yang bakal terinspirasi dari kata-kata elo. Ingat, semua orang sukses dulu juga mulai dari posisi elo sekarang. Siapa tau besok giliran elo yang ngomong, dan orang-orang mulai serius dengerin setiap kalimat elo.
Elo tau nggak, Steve Jobs dulu waktu pertama kali ngomong soal komputer pribadi, banyak yang ngira dia orang gila. Tapi sekarang? Boom, ide dia yang bikin kita bisa scroll TikTok dan Instagram seharian. Pelajaran dari sini adalah, tetap bijak, tetap bagikan pandangan elo, meskipun buat sekarang, itu mungkin terdengar kayak kentut.
Toh, entah suatu hari nanti, kentut elo mungkin akan dianggap inspiratif juga, bukan?
Elo Gak Sendirian Kok
Biar elo tau, elo nggak sendirian dalam menghadapi hal ini. Hampir semua orang besar pernah ngalamin momen di mana mereka ngomong sesuatu, tapi nggak ada yang dengerin. Bahkan Albert Einstein pernah dipecat dari pekerjaan pertamanya karena dianggap nggak kompeten. Bayangin, Einstein, bro! Tapi sekarang? Teori relativitasnya dipuja-puja oleh sains.
Jadi, kalau kata-kata elo belum dianggap sekarang, jangan kecil hati. Orang lain nggak tau potensi elo. Buktikan aja dengan aksi nyata.
Kesimpulan? Jadi Kaya Dulu Baru Lo Dianggap Bijak?
Well, kutipan Jack Ma ini sebenernya ngasih tau kita tentang bagaimana dunia menilai orang berdasarkan status. Apakah ini fair? Tentu nggak. Tapi inilah kenyataan yang harus kita hadapi. Jadi, jangan langsung berkecil hati kalau pendapat atau kata-kata elo saat ini nggak didengar. Teruslah berjuang, teruslah berkarya, dan biarkan kesuksesan elo nanti yang ngomong. ✌️